Banner

Jumat, 29 Maret 2024

Kapolres Muaro Jambi Yang diwakili Wakapolres Muaro Jambi Hadiri Peringatan Nuzul Qur'an 1445 H di Pondok Pesantren Nurul Iman Desa Ma. Sebapo, Kec. Mestong, Kab. Muaro Jambi.

Pada Kamis, 28 Maret 2024, Kapolres Muaro Jambi AKBP Wahyu Bram, S. H., S. i. k.,M.I.K., diwakili oleh Wakapolres Muaro Jambi Kompol Bayu Laras Tutuka, S.I.K., menghadiri Peringatan Nuzulul Qur’an 1445 H di Pondok Pesantren Nurul Iman Desa Ma. Sebapo, Kec. Mestong, Kab. Muaro Jambi.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh dan pejabat, termasuk Kabag Ren Ma. Jambi, Kompol Feri Siswara, Ny. H. Bahriyah sebagai pengasuh Ponpes Nurul Iman, serta Gus Syarif Hidayatullah sebagai pimpinan Pondok Pesantren Nurul Iman. Selain itu, hadir juga Gus Mabub Junaidi sebagai Pimpinan yayasan Al Arif, Kapolsek Mestong AKP R. Deddy Wardana Gaos.S.H., dan BKTM Desa Ma. Sebapo Bripka Agus Utama.S.H. Turut serta dalam acara tersebut adalah para santri dan santriwati Pondok Pesantren Nurul Iman. Kehadiran mereka memperkuat rangkaian kegiatan Peringatan Nuzulul Qur’an 1445 H serta penyuluhan mengenai bahaya bullying terhadap anak.
Dalam kesempatan tersebut, Waka Polres Ma. Jambi memberikan kiat kepada para santri yang tertarik untuk masuk ke dalam Kepolisian, yakni untuk mempersiapkan diri dari segi fisik, akademik, dan kesehatan. Selain itu, dia juga menyampaikan bahwa para santri memiliki opsi untuk masuk melalui jalur Rekpro dengan syarat harus menghafal Al Qur'an.
Selanjutnya, Wakapolres Kompol Bayu Laras Tutuka, S.I.K., Menyampaikan arahan dan penyuluhan tentang bahaya bullying terhadap anak. Bullying atau perundungan adalah tindakan yang mengganggu, mengusik, atau menyakiti orang lain secara fisik atau psikis. Tindakan ini dapat berupa kekerasan verbal, sosial, atau fisik yang dilakukan secara berulang kali dan dari waktu ke waktu.

Para senior diharapkan untuk tidak semena-mena terhadap juniornya. Sebagai contoh, mereka seharusnya memberikan teladan yang baik kepada juniornya, terutama dalam berprilaku baik kepada orang tua. Memiliki perilaku bullying terhadap juniornya hanya akan berdampak buruk pada perkembangan mental mereka ke depannya.
Oleh karena itu, penting bagi para santri untuk menjaga agar tidak terjadi bullying di Pondok Pesantren Nurul Iman. Bagi yang hampir tamat, mereka diingatkan untuk belajar cara bersosialisasi dengan masyarakat sebagai bekal ke depan. Dengan demikian, diharapkan mereka dapat menjadi individu yang bertanggung jawab dan berkontribusi positif dalam masyarakat.ungkap Wakapolres. 

Show comments
Hide comments
Tidak ada komentar:
Write comment

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Latest News

Back to Top